Rabu, 25 Juni 2008

Sediiiih

Tuhan,
di sini ku meratap untuk mereka.
yang sadar,
melihat,
seakan peduli.

Tuhan, aku mohon ampunan Mu.
dihadapan Mu,
ku maki mereka,
sampah,
jeroan tikus,
yang hampir tak layak menyentuh tanah.

Tuhan,
maafkan mereka.
walaupun tak berarti,
tak memberi perubahan pada dunia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

-Sajak Lunta Bersama-

Katanya Negri kaya-raya
Lihat di sana yang terhina
hidup susah jiwa menderita
terlunta-lunta, budak rekayasa

Tengok di sana yang berjaya
mencuri nasib para jelata
tanamkan dusta berkelit surga
pesta manusia tega

Hanya rangkai kata berwatak lara
bukan tujuan untuk terkenal
sekedar kubur dendam dalam tema
berharap beri tenang asa bahagia

usaha sihir duka lewat kata
kelas sendal jepit mari tertawa
seperti cuaca sulit di duga
penuai sajak mari berkarya

-Aneze-

ahaha..lewi ..Tuhan denger kawan ..tapi kita juga musti berusaha Pa'cik
-Bersulang-