Jumat, 08 Agustus 2008

ada dinding tinggi diantara kita menjulang sampai angkasa

ketika aku ingin melewatinya,
dinding bertanya : "siapa kamu?"

ketika aku ingin menghancurkannya,
tertulis pesan di dinding itu.
"belilah dulu produk-produk kami."

sampai suatu saat ada teknologi lompat tinggi.
tetap kami tidak bisa beli.

3 komentar:

Marlon Hoe mengatakan...

G agak ga nangkap kaitan antara bait pertama dan kedua. Tapi bait kedua dan ketiga bagus.

Saran g sih kata kami di bait ketiga diganti dengan aku. Karena dari awal hanya menyatakan satu subyek.

thomassilvano mengatakan...

wah le, perlu banyak penjelasan niy utk puisi loe yg ini
dari judul sama isi.
isi tidak menerangkan "kita" yang ada di judul, yang ada cuma tembok dan kami.
trus kejanggalan kedua, kalo di bait pertama temboknya bicara, kenapa di bait dua dia gak bicara juga, malah tiba-tiba ada tulisan dsitu.
lalu dibait ketiga ada teknologi lompat tinggi yang entah apa bentuknya (ini bisa dimainkan lagi jadi penggambaran yang lebih imajinatif), lagian kenapa lompat tinggi, kenapa gak dihancurkan saja temboknya, apa karena ada tulisan tadi? masa sama tulisan takut!

dan terakhir, tujuannya nyebrangin tembok apa? ada apa dibalik tembok? jangan-jangan kandang macan yang di dobrak, bah, keringetan pasti cuy

bisikan pagi mengatakan...

semua yg gua tulis itu ga selalu harafiah... mungkin kali ini gua terlalu memancing pembaca untuk berimajinasi.
hancurkan tembok... bisa saja seperti itu... takut dengan tulisan... tulisan disini bisa menjadi macam2 juga menurut saya.