Rabu, 18 Februari 2009

peringatan hijau

Sekali aku ke tanah Palembang, aku kecewa.
Jalan hancur
Tanah gersang musim panas
Debu-debu tebal menempel di muka.

Harap sejuk menerpa sirna.
Hanya hamparan ladang ubikayu tak berujung.
Hutan harapan tak kunjung sua.

Amboi saudaraku rakyat Sumatra.
Aku menyapamu dari kegersangan Jakarta di musim panas.
Dari tempat yang nyaris tenggelam di musim hujan.
Selamatkan negerimu!!!

1 komentar:

@neze mengatakan...

yang ku pijak di Sumatera
adalah kecewa dan malang
hutan dahulu raksasa
kini tinggal tanah gersang